tata letak pabrik & QCD
I. PENDAHULUAN
Dalam perkembang perekonomian, perusahaan harus mampu bersaing dengan perusahaan lain. Manajemen perusahaan harus selalu mengadakan penyesuaian terus menerusmengikuti perkembangan untuk dapat mampi bersaing dengan perusahaan lain. Mereka harus dapat meningkatkan keunggulan kompetitif, karena hal ini sangat diperlukan di dalam menghadapi persaingan usaha untuk itu perusahaan harus dapat menciptakan produk yang berkualitas. Oleh karena sebab itu manajemen bertanggung jawab untuk menjaga dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk agar lebih mampubersaing di pasar. Perusahaan yang menjadikan kualitas sebagai alat strategi akanmempunyai keunggulan bersaing terhadap pesaingnya dalam menguasai pasar, karena tidak setiap perusahaan mampu menciptakan kualitas yang baik. Untuk memenangkan persaingan perusahaan dituntut menghasilkan produk dengan kualitas tinggi, harga wajar dan pengiriman tepat waktu.
Masalah yang dihadapi oleh perusahaan adalah adanya anggapan bahwa tingginya biaya kualitas yang dihasilkan karena meningkatnya penjualan. Sebaliknya dengan turunnya biaya kualitas akan menurunkan penjualan. Dalam jangka panjang produk yang tidak memenuhi kebutuhan konsumen akan segera ditinggalkan, akibatnya penjualan akan menurun sehingga laba yang diperoleh perusahaan semakin kecil. Untuk mengatasi masalah diatas, dalam dunia usaha dewasa ini kualitas telah menjadi bagian dari strategi bisnis untuk meningkatkan keunggulan bersaing. Tetapi dalam melaksanakan program peningkatan kualitas, perusahaan harus tetap memperhatikan efisiensi biaya, dimana perusahaan mampu menghasilkan produk yang berkualitas namun dengan harga jual yang tetap kompetitif. Dengan kualitas yang baik dan harga jual yang kompetitif maka penjualan akan mengalami peningkatan.
Perusahaan harus mampu menghasilkan produk yang berkualitas namun dengan harga jual yang tetap kompetitif dalam artian seminimal mungkin, dengan kualitas yang baik maka penjualan akan mengalami peningkatan.
II. Pengertian tata letak
(James M.appel) mendefinisikan perancangan tata letak pabrik sebagai perncanaan dan intergrasi aliran komponen- komponen suatu produk untuk mendapatkan interlasi yang paling efektif dan efisien antara operator, peralatan,tararfortrasi material dari bagian penerima ampai ke bagian pengiriman produk jadi.
Dalam perkembanganya, perencanaan tata letak pabrik adalah pengaturan dari fasilitas (gedung,tenaga kerja, bahan baku,dan mesin – mesin) yang di gunakan secara bersamaan untuk memenuhi tujuan yang sudah ditetapkan. Jadi, perencanaan tata letak pabrik dapat diartikan pengaturan fasilitas – fasilitas yang ada sedemikian rupa sehinggan dapat mencapai tujuan dengan tidak mengesampingkan kendala yang ada.
Perencanaan tata letak tidak hanya diperlukan saat membangun pabrik baru, tetapi juga saat mengembangkan perusahaan, melakukan konsolidasi atau mengubah stuktur perusahaan. Perusahaan yang telah mampu mebutuhkan perubahan tata letak fasilitasnya setiap satu atau dua tahun sekali. (Nicol dan Nollier)
Teknik tata letak pabrik terfokus pada unsur – unsur pembangunan fisik di sebuah fasilitas pabrik yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan evektifitas. Permasalahan tata letak pabrik sangat menarik perhatian segala pihak karena terkain dengan dampak strategi bagi perusahaan. Permasalahan tata letak merupaka permasalahan yang sangat kompleks, sehingga penyelesaiannya harus melalui pendekatan sistem. Dampaknya, tata letak menjadi salah satu pelajaran khas teknik industri. ( Rika Ampuh Hadiguna,ST,MT, Heri Setiawan,ST,MT ).
III. QUALITY, COST, DELIVERY ( QCD )
Di dunia industri sekarang ini mempunyai persaingan yang sangat ketat dalam praktiknya. Persaingan yang dilakukan menimbulkan strategi yang saling menyaingi dan akhirnya strategi yang paling bagus dan tercepat itulah yang akan menang. Strategi yang diterapkan biasanya akan mempertimbangkan quality, cost, delivery ( QCD )terhadap produknya. karena dengan QCD tersebut perusahaan akan lebih mudah untuk menarik konsumen.
Kegiatan QCD merupakan jembatan antar fungsi atau antar departemen dalam organisasi. Oleh karena itu kerja sama silang fungsi sangat penting, seperti juga kerja sama dengan pemasok atau dengan agen penjualan. Manajemen puncak bertanggung jawab untuk melakukan penilaian terhadap posisi QCD perusahaan, yang tercermin di pasar setiap saat. Mereka juga harus menetapkan prioritas dari perbaikan QCD dalam kebijakannya.
QCD sebenarnya terdiri dari tiga faktor yang terpisah namun saling berhubungan. Faktor-faktor yang digunakan sebagai pertimbangan adalah Quality (kualitas), Cost (harga),Delivery (pengiriman).
Dari segi kualitas, Kriteria ini menilai perusahaan dari segi kualitas terhadap produk yangdihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku (raw materials) merupakan salah satu input bagi perusahaan manufaktur (pabrik) yang mutlak dibutuhkan. Bagi sebuah pabrik yang tidak membuat sendiri bahan bakunya dalam artian bahan baku diperoleh dari pihak ketiga (supplier), maka kualitas material dari supplier harus menjadi pengawasan yang utama demi menghasilkan produk yang bermutu.
Dari segi harga, Kriteria biaya material yang di pasok oleh supplier merupakan kriteriafinansial yang menjadi pertimbangan utama setiap pabrik dalam memilih supplier. faktor harga juga menjadi bahan pertimbangan sebelum memilih jenis produk yang ditawarkan. Harga yang cukup kompetitif, tidak terlalu mahal sesuai dengan daya beli segmen dan target pasar adalah harga yang ideal untuk penetapan harga. Terkadang beberapa konsumen yang “price sensitive” sering disasar produk yang memiliki keunggulan di sisi harga yang lebih rendah.
Dari segi pengiriman, Kriteria ini menilai perusahaan dari segi pelayanan pengiriman bahan baku. Perusahaan akan dilihat ketepatan pengiriman produknya terhadap permintaan konsumen pada waktu tersebut. Namun, Pengiriman barang tidak hanya masalah tepat waktu, tapi juga harus sesuai dengan spesifikasi yang diminta dan kondisi yang sesuai dengan permintaan pasar.
IV. PENTINGNYA QCD DALAM INDUSTRI
Perusahaan yang menjadikan kualitas sebagai alat strategi akan mempunyai keunggulan bersaing terhadap pesaingnya dalam menguasai pasar, karena tidak setiap perusahaan mampu menciptakan kualitas yang baik. Untuk memenangkan persaingan perusahaan dituntut menghasilkan produk dengan kualitas tinggi, harga wajar dan pengiriman tepat waktu. perusahaan harus berusaha untuk meningkatkan kualitas produk tanpa adanya kenaikan biaya dan harga jual tetap kompetitif [Gantino R., & Erwin ].Tetapi dalam melaksanakan program peningkatan kualitas, perusahaan harus tetapmemperhatikan efisiensi biaya dimana perusahaan.
Harga (Cost), semakin murah produk yang dihasilkan oleh suatu industri maka konsumen akan senang dan akan membeli produk kita. Walaupun produk yang sama, kualitas yang sama, dan tampilan yang sama tapi harga yang sedikit berbeda maka konsumen akan memilih produk dengan harga yang sedikit lebih murah. Maka industri tersebut akan mengalami kemajuan dan akan terus memproduksi produknya.
Distribusi (Delivery), jika suatu industri pendistribusian produknya baik maka akan menguasai pasar. Jika industri yang menghasilkan produk yang sama, industri yang satu lebih dulu mendistribusikan produknya ke pasar dan konsumen menyukainya maka industri tersebut akan dicintai konsumen
V. Hubunan Antara Tata Letak Dengan QCD
Hubungan Tata Letak Pabrik dengan QCD sangatlah penting karena untuk mengatasi masalah-masalah yang akan terjadi di kemudian hari. Misaalnya :
1. Perluasan departemen
Adakalanya perusahaan ingin menjawab kebutuhan pasar dalam bentuk menambah produksi suatu produk atau komponen tertentu dan memerlukan perubahan tata letak. Perubahan hanya berupa penambahan sejumlah mesin yang mudah diatasi dengan membuat ruangan atau memerlukan perubahan seluruh tata letak jika penambahan produksi menuntut perubahan proses.
2. Pengurangan departemen
Jenisnya kebalikan dari permasalahan yang di atas. Apabila perusahaan ingin mengurangi sejumlah mesin tertentu karena ingin menurunkan tingkat produksi maka ruangan yang tidak terpakai akan berkurang dan jarak antarmesin atau proses menjauh pula. Hal demikian mendorong perlunya menata kembali susuan mesin atau peralatan yang telah ada.
3. Penambahan produk baru
Apabila produk baru yang berbeda dari yang sudah ada diproduksi pada tata letak yang sudah ada maka masalah baru akan muncul. Apabila bahan produk baru membutuhkan jenis mesin yang belum ada, maka perusahaan perlu mencari lokasi mesin baru, sehingga total jarak minimum dan apabila penambahan produk baru tidak membutuhkan penambahan mesin jenis baru, maka konsekuensinya dapat berupa penambahan jumlah unit mesin tertentu.
4. Pemindahan departemen
Jika dengan pertimbangan keselamatan atau pertimbangan tertentu perusahaan memindahkan lokasi mesin bahkan sebuah departemen. Kebijakan demikian akan mengacaukan aliran bahan apabila tidak ditata ulang dengan baik, dan apabila perusahaan menemukan aliran bahan yang kurang baik, maka perlu melakukan pemindahan mesin.
5. Penambahan departemen baru
Masalah yang demikian bisa muncul dari harapan untuk meningkatkan konsolodasi misalnya pekerjaan mesin bor dari seluruh departemen kedalam satu departemen terpusat. Hal lainnya adanya akibat kebutuhan pengadaan satu departemen untuk pekerjaan yang belum pernah ada sebelumnya. Fasilitas produksi untuk komponen tersebut tentunya perlu disiapkan yang bisa berupa penambahan sebuah departemen baru.
6. Perubahan metode produksi
Sebuah produk dibuat melalui proses produksi tertentu, Upaya meningkatkan produksi dapat dilakukan dengan perbaikan-perbaikan metode produksi. Akibat perubahan metode produksi akan memberi pengaruh pada tempat kerja atau wilayah kerja yang berdekatan. Perusahaan perlu meningkatkan utilisasi ruang yang tersedia, sehingga memerlukan penataan kembali fasilitas secara keseluruhan.
7. Penurunan biaya
Pada dasarnya, pemanfaatan ruang sia-sia memerlukan biaya tersembunyai (hidden cost). Hal demikian dapat dijelaskan bersadarkan biaya investasi bangunan yang harus didepresiasikan. Sementara itu, ada ruang yang sama sekali tidak terpakai yang berarti biaya yang dikeluarkan tidak memberi manfaat atau nilai tambah apa pun.
Diantara hubungan dengan faktor-faktor biaya lokasi, ini dapat dibagi menjadi biaya transfer dan biaya produksi. Biaya transfer adalah biaya pengangkutan bahan mentah ke tempat pabrik dan biaya pengiriman barang jadi ke pasar. Biaya produksi meliputi semua biaya lain yang berhubungan dengan operasi pabrik. Untuk mencapai lokasi yang terendah biayanya, maka jumlah seluruh biaya transfer dan biaya produksi itu harus minimum.
Industri yang pabriknya cenderung berlokasi dekat pasar adalah industri yang menambah berat selama produksi barang-jadinya, industri yang besar perbedaan harga antara bahan mentah dengan produk jadinya, atau industri yang produk-jadinya sangat mudah rusak (highly perishable). Proses penambahan berat lazimnya dijumpai pada industri minuman. Air, suatu unsure utama dalam produk-jadinya, menyebabkan banyak penambahan berat selama produksinya. Oleh karena suplai air yang memadai dapat dijumpai di banyak lokasi yang potensial, maka secara ekonomi adalah lebih baik mengirimkan kosentratnya (concentrates) daripada mengirimkan produk jadinya. Berat yang ditambahkan pada produk jadi itu dengan penambahan air menyebabkan biaya transfer merupakan biaya terendah bila ia ditambahkan di dekat pasar. Kekuatan-kekuatan transfer yang menarik lokasi pabrik ke dekat pasar:
1. penambahan berat selama produksi,
2. perbedaan tarif angkutan antara bahan mentah dengan produk jadi
3. mudah-rusaknya (perishability) produk jadi.
Biaya produksi terdiri dari semua ongkos yang perlu untuk merobah bahan mentah menjadi produk-jadi. Biaya produksi suatu proses manufaktur tertentu itu berbeda-beda pada berbagai daerah. Perbedaan geografis ini mungkin langsung disebabkkan oleh kekuatan-kekuatan immobilitas. Jika suatu faktor produksi itu adalah produk yangmobile (dapat bergerak), maka ia akan cenderung bergerak ke daerah dimana ia dapat memperoleh imbalan terbesar. Biaya-biaya produksi terpenting dapat dikelompokan ke dalam tiga kategori yaitu:
1. sewa (rent)
2. tenaga kerja (labor)
3. tenaga listrik.
VI. Kesimpulan
1. Quality yaitu kualitas yang dapat diartikan sebagai upaya membuat produk dengan lebih baik dari kondisi sebelumnya atau lebih baik dalam pemenuhan spesifikasi. Cost yaitu ukuran biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu proses, proses akan menjadi baik jika biaya lebih murah dengan output yang sama.Delivery atau responsif yaitu kecepatan perusahaan mengantarkan suatu barang kepada pelanggan.
2. Quality Cost Delivery (QCD) sangatlah penting dalam dunia industri karena kemajuandan keberhasilan suatu industri dipengaruhi oleh QCD. Suatu industri atau perusahaan akan mengalami kepurukan atau kebangkrutan apa bila sistem QCDkurang baik.
3. Tata letak pabrik atau tata letak fasilitas yaitu perancangan sebagai perncanaan dan intergrasi aliran komponen- komponen suatu produk untuk mendapatkan interlasi yang paling efektif dan efisien antara operator, peralatan,tararfortrasi material dari bagian penerima ampai ke bagian pengiriman produk jadi.
4. Hubungan Tata Letak Pabrik dengan QCD sangatlah penting karena untuk mengatasi masalah-masalah yang akan terjadi dalam suatu perusahaan. Permasalahan yang akan terjadi yaitu: Perubahan rancangan, Perluasan departemen, Pengurangan departemen, Penambahan produk baru, Pemindahan departemen, Perubahan metode produksi, Peremajaan peralatan yang rusak, dan Penurunan biaya.
REFERENSI
James M.appel, 2008, Tata Letak Pabrik, Yogyakarta.
Rika Ampuh Hadiguna,ST,MT, Heri Setiawan,ST,MT, 2008, Tata letak pabrik berfokus pada unsur – unsur, jakarta
http://manajemenoperasional.com/apa-sih-definisi-manajemen-operasi/ “Online pada tanggal 26 Febuari 2012”
Gantino R, & Erwin, 2007, pentingnya QCD dalam dunia indusrti, jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar