BAB
I
1.
Latar belakang
Agar perusahaan bertahan hidup
dan pemperoleh kemajuan dibidang usaha perusahaan harus mengelola perusahaanya
dengan baik. Selain itu perusahaan
menghasilkan produk yang bekualitas yang baik dan sesuai dengan standar yang
telah ditentukan. Maka dari itu perusahaan harus mengadakan kegiatan
pengedalian kualitas “ Qualiti control ”. Pengendalian kualitas tidak hanya
dari elemen mesin, modul, lingkungan saja. Akan tetapi sistem pengontrolan (QC)
juga terdiri dari sumberdaya manusia merupakan salah satu penting yang berada
dan dibutuhkan dalam hal tersebut.
Hal ini perlu dilakukan walau
proses produk telah direncanakan dan dilaksanakan dengan baik pada kenyataanya
tetap saja terjadi kesalahan. Dimana kualitas produktidak sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan.
Dalam kegiatan kerja praktek ini
diharapkan membawa banyak pengalaman berharga dan merupakan langkah baik untuk
menerapkan ilmu yang sudah di pelajari. Masalah yang ada dalam dunia industri
langsung beradapan, dengan masalah yang sebenarnya yang terjadi di dunia kerja.
Berdasarkan keterangan diatas
dapat diketahui betapa pentingnya kualitas di perusahaan, dengan mengetahui hal
tersebut penulis tertarik untuk mempelajari dan mengadakan penelitian mengenai
pengendalian kualitas yang dilakukan oleh CV.Gambang Emas yang berjudul :
“Analisis
pengendalian kualitas pada kursi di CV. Gambang Emas”
2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah tersebut, dapat menemukan rumuran masalah yaitu bagaiman cara
mengendalikan kualitas dengan adanya analisis pengendalian kualitas.
3. Tujuan penelitian
Tujuan
dari penelitian ini adalah:
a.
Untuk mengetahui pelaksanaan
mengendalikan kualitas yang dilakukan
oleh CV.Gambang Emas
b.
Mengetahui alur pengendalian kualitas yang
dilakukan perusahaan
c.
Untuk mengetahui jenis – jenis kegagalan
yang sering ada di CV.Gambang Emas.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
1. Pengertian pengendalian kualitas
Dengan semakin banyaknya
perusahaan berkembang di indonesia ini, maka bagi managemen kualitas menjadi
lebih penting dari sebelumnya. Kualitas produk juga sangat penting bagi
kelangsungan hidup perusahaan, karena konsumen semakin kritis dalam memilih
kualitas produk. Mereka akan membandingkan antara biaya yang mereka keluarkan
dari manfaat dari produk tersebut.
Pengendalian kualitas merupakan
salah satu teknik yang dilakukan dalam proses produksi untuk menghasilkan
produk berupa barang atau jasa yang sesuai standar yang di inginkan serata memiliki kualitas produk yang belum
sesuai dengan standar yang lebih di tetapkan dan sedapat mungkin mempertahankan
kualitas produk yang telah sesuai.
2. Pengertian kualitas
Definisi
kualitas menurut Gruvin dan Davis (1994) melalui Nasution (2005; 3) yaitu,
Kualitas adalah kondisi dinamis
yang berhubungan dengan produk, manusia atau tentang tenaga kerja, produk dan
tugas serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan konsumen.
Maka dapat diambil kesimpulan
bahwa yang dimaksud kualitas adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
menjamin agar kegiatan produksi dan
oprasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang di rencanakan dan dapat
memenuhi keinginan pelanggan.
3. Pengertian SPC
Menurut Gaspersz (1998; 1) SPC
adalah mutu terminologi yang digunakan sejak tahun 1970 untuk menjabarkan penggunaan teknik – teknik
stastistik dalam memantau dan mengingatkan permansi proses untuk menghasilkan
produk yang berkualitas.
BAB III
1.
Metode pengumpulan data
a.
Setudi pustaka
Setudi pustaka yaitu suatu metode pengumpulan data dengan
cara membaca buku, membaca tugas akhir
Yongki Andiyanto dan media lain.
BAB
IV
PEMBAHASAN
Dalam
menghadapi persaimgan yang semakin ketat, maka perusahaan yang bersangkutan di
tuntut untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, sesuai standar yang
telah di tentukan oleh perusahaan dan keinginan konsumen.
1. Tujuan perusahaan melakukan
pengendalian kualitas
a. Produk
yang dihasilkan telah sesuai dengan standar yang telah diterapkan oleh
perusahaan sehingga produk yang rusak atau cacat dapat diperkecil atau
dihilangkan
b. Produk
yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen
c. Produk
yang dihasilkan dapat bersaing dengan produk – produk sejenis lainya.
2. Jenis – jenis kegagalan produk
Dalam melakuka aktfitas
pengendalian proses produk, perusahaan harus dapat menyelesaikan masalah yang
timbul denagan segera.
3. Jenis – jenis kegagalan yang terjadi
a. Pecah
yaitu cacat produk karena kesalahan pekerja pada saat proses produksi
berlangsung
b. Melengkung
yaitu cacat produk karena pengaruh pada saat produk sedang di oven
c. Kesalahan
kontruksi yaitu karena kurang teliti sehingga kontruksi tidak optimal.
4. Alur
pengendalian kualitas
Dalam mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan
perusahaan melakukan aktivitas pengendalian kualitas, yang dilakukan perusahaan
antara lain :
a. Supplier
b. Barang
masuk gudang
c. Barang
keluar oven
d. Bagian
produksi
5. Mengumpulkan data mengunakan cheek sheet
Dalam melakukan penyelesaian masalah pengendalian
kualitas, langkah utama yang akan dilakukan adalah membuat cheek sheet, berguna
untuk mempermudah proses pengumpulan data analisis. Selain itu berguna untuk
mengetahui area permasalahan berdasarkan frekuendi dari jenis atau penyebab dan
pengambilan keputussan untuk melakukan perbaikan atau tidak.
6. perhitungan peta kendali (p)
No
|
Tahun
|
Jumlah produksi (unit)
|
Jenis cacat produk (unit)
|
||||||
Pecah
|
Melengkung
|
Salah kontruksi
|
Ukuran bahan tidak sama
|
Lem tidak maximal
|
Jumlah cacat (unit)
|
Persentase jumlah cacat
|
|||
1
|
2004
|
2.280
|
3
|
11
|
5
|
7
|
12
|
38
|
1,66%
|
2
|
2005
|
1.980
|
6
|
9
|
3
|
2
|
4
|
24
|
1,21%
|
3
|
2006
|
2.740
|
4
|
13
|
2
|
8
|
5
|
32
|
1,16%
|
4
|
2007
|
2.480
|
10
|
15
|
5
|
4
|
4
|
38
|
1,53%
|
5
|
2008
|
2.330
|
1
|
19
|
3
|
3
|
2
|
28
|
1,20%
|
|
|
11.810
|
24
|
67
|
18
|
24
|
27
|
160
|
1,35%
|
Dapat
di cari dengan rumus :
Pi=
Keterangan
:
Pi : rata – rata
ketidaksesuaian untuk setiap sub grup
Npi : jumlah gagal dalam sub grup
Ni : jumlah yang diperiksa dalam sup grup
Maka
perhitungan sebagai berikut:
Sup
grup 1 : Pi= = 0,016
Sup
grup 2 : Pi= = 0,012
Sup
grup 3 : Pi= = 0,011
Sup
grup 4 : Pi= = 0,015
Sup
grup 5 : Pi= = 0,010
1. Menghitung
garis pusat atau central line (CL)
(P)
dilakukan sebagai berikut :
Cl
= p =
Keterangan
:
∑np = jumlah total gagal
∑p
= jumlah total yang diperiksa
Perhitungan:
Cl
= p =
= = 0,013
2. Menghitung
batas kendali atas atau upper control limitit (UCL)
Untuk
menghitung batas kendali dengan rumus :
UCL
= P+3
Keterangan
P=
rata – rata ketidak sesuaian produk
n=
jumlah produk
sub
grup 1 : UCL =0,013+3 = 0,020
sub
grup 2 : UCL =0,013+3 = 0,020
sub
grup 3 : UCL =0,013+3 = 0,020
sub
grup 4 : UCL =0,013+3 = 0,020
sub
grup 5 : UCL =0,013+3 = 0,020
3. Menghitung
batas kendali bawah atau LCL dapat dilakukan dengan rumus :
LCL
= P - 3
Keterangan
:
P=
rata – rata kendali suatu produk
n=
jumlah produk
perhitungan
:
sub
grup 1 = LCL = 0,013 - 3 = 0,006
sub
grup 1 = LCL = 0,013 - 3 = 0,006
sub
grup 1 = LCL = 0,013 - 3 = 0,006
sub
grup 1 = LCL = 0,013 - 3 = 0,006
sub
grup 1 = LCL = 0,013 - 3 = 0,006
tabel
produksi kursi pada tahun 2004 – 2008
No
|
tahun
|
Jumlah
produksi
|
Jumlah
cacat
|
Cacat
perunit(p)
|
CL
|
UCL
|
LCL
|
1
|
2004
|
2.280
|
38
|
0,006
|
0,013
|
0,020
|
0,006
|
2
|
2005
|
1.980
|
24
|
0,006
|
0,013
|
0,020
|
0,006
|
3
|
2006
|
2.740
|
32
|
0,006
|
0,013
|
0,020
|
0,006
|
4
|
2007
|
2.480
|
38
|
0,006
|
0,013
|
0,020
|
0,006
|
5
|
2008
|
2.330
|
28
|
0,006
|
0,013
|
0,020
|
0,006
|
|
|
11.810
|
160
|
0,064
|
|
|
|
Hasil perhitungan label
Berdasarkan peta kendali P dapat
dilihat bahwa jumlah produk gagal dari tahun 2004 – 2008 tidak terdapat
penyimpangan dari batas pengendalian atau toleransi yang ditetapkan (batas
kendali atas atau UCL dan batas kendali bawah atau CCL),
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian maka
kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Pihak
managemen VC.Gambang Emas telah memahami pentingnya kualitas dalam memprodukri
produk
2. Penyebab
kegagalab produk diantarnya, pecah, melengkung, salah kontruksi, ukuran bahan
tidak konsisten, lem tidak maximal, faktor yang paling besar pengaruhnya yaitu
bahan baku dan tenaga kerjanya
3. Berbagai
usaha dapat dilakukan perusahaan dalam mengatasi kegagalan tersebut adalah
dengan pemilihan bahan baku yang tepat sehingga kualitas produk semakin
meningkat.
Andriyanto, Yongki.
2008. Hasil Tugas akhir. CV. Gambang Emas,
Yogyakarta
Gruvin.2005. Pengertian Kualitas. Surabaya.
Gasperz. 1998. Pengertian SPC. Jakarta.
Assauri,
Sofjan. 2008. Managemen produk dan
oprasi. Vakultas Ekonomi indonesi:
Jakarta.
Nasution,
A.H. 2003. Perencanaan dan pengendalian
produk. Guna Wijaya Surabaya.
Kak kok rumusnya gak keliatan ya?
BalasHapus